Jumat, 22 Agustus 2014

Ulang Tahun

21 Agustus 2014

Tanggalan diatas bukanlah tanggalan hari ini. Kalian juga tau, itu adalah hari kemarin. Dan saya berulang tahun kemarin. Ah, peringatan akan ulang tahun selalu membuat saya merasa tua.

Ya. Kemarin usia saya genap 28 tahun. Sungguh usia yang sudah tidak lagi muda. Usia yang seharusnya sudah menunjukkan kemapanan, dalam karir dan keluarga. Benar saya sudah memiliki pekerjaan tetap. Yang sangat menyenangkan dan menyukakan hati. Tapi poin kedua, masalah keluarga, saya masih belum mantap. Bukan, bukan saya merasa merana akan kesendirian ini. Tapi memiliki pekerjaan bagus tanpa dibarengi adanya keluarga yang saya hidupi atau menjadi pertanggungjawaban saya sebagai lelaki sebagai kepala keluarga, rasanya memang kurang klop. Tapi biarlah itu menjadi urusan saya dengan Tuhan.

Merayakan ulang tahun tidak dirumah sudah sering saya alami. Mengingat bertahun-tahun saya merasakan 'perayaan' ulang tahun semasa masih menemba ilmu untuk menjadi seorang dokter di Bandung dulu. Pun, tak jauh berbeda dengan sekarang ketika saya sudah merantau (lagi) di Surabaya.Rasanya sih sama saja ya. Cuma memang tidak bersama teman-teman lama. Tapi bersama teman-teman baru pun cukup menggembirakan.

Saya banyak mengalami hal yang menurut saya mengena di hati di ulang tahun saya ini. Mulai dari kejutan cupcake jam setengah 3 pagi oleh seorang teman, editan gambar-gambar (saya pajang dibawah), hingga telpon dari teman-teman dekat. Saya merasa masih diingat dan dikasihi. Dan itu sangat baik. Saya merasa berhutang pada Tuhan.

Ucapan pertama datang dari teman baik saya di Singapura melalui Line. Kecepetan memang mengucapkannya, tapi saya hargai betul kewaspadaannya untuk tidak melewatkan memberi ucapan. Thanks, dude. Ucapan pertama berikutnya melalui dunia nyata datang dari seorang teman yang membawa cupcake berbentuk monyet jam setengah 3 pagi. Entah kenapa harus monyet. Dan saya dipaksa pula menghabiskannya saat itu juga. Meskipun demikian, saya tetap tersentuh.

Ucapan pertama berikutnya melalui whatssap datang dari seorang gadis yang saya puja (dan saya doakan). Jam 04.42 mengirim ucapan dan voicenote. Suaranya selalu bagus dan mendamaikan hati. Ditambah gambar editannya membuat saya merasa spesial. Semoga bukan kaya martabak. Yang terasa enaknya ketika masih hangat, tapi ketika dingin menjadi martabak yang tak dianggap. #loh?

Masih soal ucapan pertama, kali ini via telpon. Seorang sahabat baik saya yang berdomisili di Malang juga tak lupa mengucapkan selamat atas tuanya saya. Dia dengan sindiran dan hinaan nya, yang buat saya adalah bentuk perhatian. Hahahaha

Berikutnya saya tidak bisa merunut lagi ucapan-ucapan via BBM, Facebook, dan Path. Jejaring sosial memang menakjubkan. Domisili dan jarak yang berbeda tidak menghalangi mereka untuk menunjukkan cinta dan atensi. Kemajuan jaman tidak selamanya membawa pengaruh yang negatif.

Semua orang-orang terdekat saya, dan orang-orang yang saya kasihi sudah menyampaikan ucapannya. Keluarga dan Teman-teman. Dan itu sudah cukup. Doa saya, semoga kalian semua senantiasa dalam kasih dan kebaikan Tuhan. Dan semoga kalian juga bersyukur memiliki saya sebagai teman, saudara, dan sahabat.

 Pic 1 : Saya dan Vanya, keponakan yang cantik. Diunggah oleh abang saya
 Pic 2 : Pak Poyo. Saya merayakan malam pergantian usia ditemani gitar dan lagu Batak bersamanya
 Pic 3 : Cupcake dari seorang teman
 Pic 4 : Tidak perlu saya jelaskan, kan? ^^
 Pic 5 : Bersama drg. Ines. Salah seorang teman baik yang luar biasa (gilanya) :p
 Pic 6 : Editan seorang teman
 Pic 7 : Ucapan dari adik perempuan saya

Pic 8 : Editan dari saudara KTB 

Tuhan baik. Dan selalu ada alasan untuk bersyukur....


Surabaya, 22 Agustus 2014
RS. Premier Surabaya