Minggu, 11 Mei 2014

Doa remeh

Malam ini saya sedang tugas jaga malam. Berprofesi sebagai dokter mau tidak mau masuk dalam dunia kerja yang memiliki jam kerja shift. Dan itulah yang sedang saya kerjakan sekarang. Semua bangsal sudah saya kunjungi dan melihat-lihat pasien-pasien mana yang perlu perhatian khusus. Ngantuk belum datang. Rasanya, waktu yang tepat untuk nge-blog. Dan disinilah saya, di depan laptop sambil mendengarkan si cantik Raisa bersenandung.

Kalian masih percaya Tuhan?
Masihkah percaya bahwa Dia mendengar, bahkan untuk hal yang remeh sekalipun?

Tadi sore ketika saya berangkat gereja, dalam perjalanan menggunakan sepeda motor saya ngobrol sama Tuhan. Saya bilang begini,

"God, saya ingin bertemu seseorang yang sudah lama tidak saya jumpai. Pengen liat mobilnya saja.."

Percaya atau tidak, terjadilah demikian. Saya berpapasan dengan mobilnya di dekat gereja saya. Lokasi yang sangat tidak mungkin untuk menjadi titik jawaban doa. Saya shock. Reaksi saya cuma mendahului mobilnya dan membuka helm. Saya tidak berhenti. Apalagi menyapa dan membunyikan klakson. Sampai di gereja saya terdiam. Dada begitu sesak. Antara bersyukur dan marah. Tapi Tuhan tidak pantas untuk mendapat kemarahan saya. Dia punya 1 tujuan atas hal itu. Karena itu, ketika pulang, saya ngobrol lagi denganNya.

"God, dada ini sesak nih. Bantu dong gimana caranya bisa nerima kenyataan tadi? Butuh seseorang ni, God.."

Kalian bilang saja saya sinting. Tapi ketika saya sampai di kamar kos, belum membuka sepatu dan belum membuka  pintu, hp saya berdering. Seorang sahabat baik saya menelpon. Dia menanyakan kabar saya dan permasalahan yang saya hadapi. Berhubung ini teman baik yang sejiwa dengan saya, saya bercerita banyak. Dan kalimat terakhirnya menjawab doa saya yang kedua.

"Lo harus bisa bikin prioritas dalam hidup lo. Yang gak penting, jangan lo pikirin. Yang nyakitin hati jangan ambil tempat dalam hidup lo.."
*Ga persis sama. Tapi intinya demikian*

Saya bilang begini kepadanya, "Lo bener-bener jawaban doa gue,Ve. Thanks ya..."

Doa saya seringnya begitu. Dipanjatkan tidak dalam keadaan lipat tangan dan tunduk kepala. Ketika jogging pun saya sering ngobrol sama Tuhan. Dan jawabannya pun lebih ngeri lagi. Terjawab dengan spesifik dan seperti yang saya 'usulkan' ke Dia.

Saya menulis begini bukan untuk memamerkan kuasa doa saya sehingga jawabannya bisa seperti itu. Ah, andai kalian tahu berapa banyak malam-malam saya habiskan berdoa meminta sesuatu dan jawabannya selalu berujung ke "TIDAK". Saya menulis ini dengan tujuan agar kalian semua masih bisa terus percaya bahwa Tuhan masih mendengar doa. Jika doa yang sepele saja Dia dengar, apalagi doa yang besar, yang untuk kebaikan kita?

Demikian.
Selamat pagi. Saatnya saya keliling bangsal lagi..

*Tulisan ini didedikasikan untuk dr. Verury yang telah menjadi perpanjangan Tuhan menjawab doa saya, serta pemilik mobil L 1**7 FA
 

RS. Premier, 12 Mei 2014 pukul 02.20 - Ketika semua tidur tenang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar