Senin, 19 Mei 2014

Syukur



Kemarin saya gereja sore. Hal yang biasa saya lakukan jika Minggu pagi saya bertugas di RS atau ada seminar kedokteran. Seharusnya sih saya ke gereja GKI di daerah Manyar. Saya merasa nyaman bergereja disana. Namun berhubung saya masih shock kejadian minggu lalu, akhirnya saya bergereja di Bethany Nginden, karena dekat dari kosan.

Saya sering memang bergereja disini. Cuma untuk beberapa alasan, saya tidak menjadi jemaat tetap disini. Selain karena gereja ini terlalu besar dan ramai, sejak kecil saya terbiasa dengan gereja konservatif (presbyterian).

Ada 1 lagu yang dinyanyiin di awal kebaktian kemarin. Saya tidak tahu lagu siapa dan judulnya apa (Belakangan saya baru tau kalo judulnya : Ajaib Kau Yesus dan diciptakan oleh Welyar Kauntu). Tapi liriknya yang sangat mengena buat saya berbunyi demikian :

"Banyaklah yang t'lah Kau buat dalam hidupku. Ku mau bersyukur, kumemujiMu. Dengan apa kudapat membalas kasihMu.."

Ah, saya benar-benar tidak dapat menahan diri saya untuk menahan emosi. Saya menangis bercucuran airmata. Hati saya bergejolak. Semua perasaan bercampur-baur. Haru, bersyukur, senang, sedih.

Dalam hidup saya kebelakang ini, saya telah banyak mengalami banyak hal. Hal baik maupun buruk. Perkara senang maupun sedih. Dalam kesemua yang terjadi itu, jiwa saya menyadari bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan saya. Bahkan, ketika doa-doa saya tidak terjawab sebagaimana yang saya inginkan, penguatan dan kebesaran hati selalu diberikan. Tapi rasa haru kali ini terutama lebih kepada rasa syukur dalam kerendahan hati saya. Terutama sejak saya hijrah ke Surabaya.

Sejak hari pertama menginjakkan kaki di Surabaya dalam proses wawancara untuk diterima bekerja di RS, Tuhan telah melakukan banyak perkara yang tidak teruraikan dimana letak kelogisannya oleh otak saya yang terbatas. Hari-hari berikutnya hingga bulan ke 6 ini pun saya masih terkesima dengan cara kerja-Nya Tuhan. Suatu hari nanti akan saya bagikan cerita-cerita itu. Seseorang yang dekat dengan saya berkata,
"Surabaya ini Betlehem buat kamu. Di kota ini Tuhan akan terus melakukan banyak hal buatmu..."

Rasanya ingin terus tinggal di kota ini. Dan terus merasakan limpahan berkat-berkat Tuhan. Tapi untuk satu dan dua alasan, saya tidak bisa berlama-lama disini. Kadang, jika memikirkan saya pindah (lagi), ada kekuatiran bahwa berkat Tuhan di kota lain itu tidak seperti yang terjadi di Surabaya ini. Tapi Tuhan bukanlah pribadi yang terbatas. Dan ketidakterbatasan Nya itu tentu saja tidak memandang kota mana saya tinggal. Hal yang cukup melegakan.

Hal itulah yang membuat saya tidak bisa menahan haru menyatakan syukur saya kepada Tuhan. Adik saya berkata, "Abang saat ini sedang menuai apa yang sudah abang lakukan buat orang lain. Abang sudah baik sama orang-orang, jadi sekarang saatnya abang merasakan itu...". Well, i never did something good to get good. Instead, i do good cos i want to. Beside, as a christian, that was a command from God. So, maybe that is the reason why i still amazed of what was happened.

Surabaya, someday i'll leave. Maybe soon, maybe later. But if that time comes, let me say 'Thank you' to you, and to you ....


Surabaya, 19 Mei 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar